This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 02 Juli 2016

7 pemain yang dianggap penghianat klub

          
  Kepindahan pemain dari satu klub ke klub lain menjadi hal yang lumrah dalam sepak bola, namun ketika perpindahan pemain ke klub rival mereka tentu menjadi hal yang luar biasa. Beberapa pemain bintang sepak bola berikut pernah melakukannya, hingga mereka dilabeli pemain penghianat oleh suporter klub asalnya. Selain dicap sebagai pemain penghianat, terkadang juga para pemain ini juga mendapatkan cacian bahkan hingga teror dari para fans mereka.
            Bagaimanapun, walau kita mengidolakan dan menjadikan ikon atas pemain favorit kita, tidak boleh dilupakan bahwa sepak bola merupakan satu-satunya sumber penghasilan dan pekerjaan mereka, dan kesetiaan terhadap klub tidak selamanya berada diatas segalanya.
            Dalam berikut ini kami akan berikan beberapa bukti pemain-pemain yang menunjukan bahwa godaan nilai transfer selangit dengan gaji tinggi terkadang berbicara lebih dari pada sebuah kesetiaan.

1.      Ashley Cole ( Arsenal – Chelsea )
Memulai karir lewat akademi pemain muda personal, Ashley Cole mulai menapaki karir untuk mengukuhkan posisinya sebagai salah satu bek kiri terbaik dunia. Berkostum meriam London sejak musim 1998-1999 dengan mencetak 9 gol, Ashley juga telah mempersembahkan beberapa trofi untuk arsenal yakni, 2 gelar Liga Premiere, 3 Piala FA, dan ia juga merupakan bagian dari team “Tidak Terkalahkan” pada musim 2003-2004 serta menghantarkan klub asal London itu menjadi Runner Up.
Pada bulan Agustus 2006 Cole mengambil sebuah keputusan kontroversial yakni bergabung dengan klub Chealsea yang notabene merupakan saingan Arsenal. Bahkan kabarnya Cole saat itu bertemu dengan pelatih Chealsea Jose Mourinho secara tidak sah. Setelah memutuskan hijrah ke Stamford Bridge, Cole jadi bahan hujatan para fans Arsenal.
2.      Wayne Rooney
Wayne Rooney tumbuh besar sebagai pendukung Everton dan tinggal dekat dengan klub tersebut selama masa kecilnya. Bergabung pada Everton muda saat usianya 11 tahun dan memukau para fans dan managernya dengan skill luar biasanya dan kesetiaanya terhadap klubnya. Setelah mencetak gol di Final FA Youth Cup, Rooney menunjukan kaos yang bertuliskan “Sekali Biru, Selamanya Tetap Biru” untuk memberikan kepastian atas dedikasinya terhadap klub. Namun, 2 tahun kemudian dedikasi tersebut sepenuhnya dihancurkan. Bukan hanya menghancurkan motto’nya “Sekali Biru, Selamanya Tetap Biru” untuk memilih sejumlah besar uang atas kepindahannya ke MU, Ia juga menunjukan ketidakpedulinnya terhadap klub yang telah membuatnya menjadi pemain besar dengan cara mencium logo Manchester United di depan para fans Everton setelah Ia mencetak gol bagi United saat menjamu Everton.
3.      Bernd Schuster
Mantan manager Real Madrid ini mempunyai karir pelatihan yang sederhana, namun dulu Ia memiliki sebuah hal yang kontroversial besar ketika ia masih menjadi pemain. Setelah bermain bersama Barcelona selama 8 musim dan menduduki pemain inti selama di Barcelona, dan Schuster pindah ke klub rival abadi  terhebat Barcelona yakni Real Madrid.
Dia bermain sama hebatnya di Real Madrid seperti di Barcelona, dan ia juga membuat kontroversi baru dengan memutuskan pindah ke rival abadi satu kota Real Madrid yaitu Athletico Madrid.
4.      Carlos Tevez
Alasan utama Carlos Tevez masuk ke dalam list ini adalah, atas perpindahan kontroversialnya untuk meninggalkan Manchester United menuju rival abadi satu kotanya Manchester City, itupun setelah harga Rp. 25,5 juta pound yang diinginkan telah tercapai. Bukan hal itu saja yang membuat dirinya dicap sebagai penghianat. Saat bermain bersama Manchester City, sifat asli penghianat Tevez juga mendapatkan perhatian banyak orang, atas perlakuan kontroversialnya saat partai liga Champion Manchester City melawan Bayern Munchen. Ia tidak ingin diturunkan walaupun dirinya tidak mengalami cedera dan sebenarnya siap tampil.
5.      Fernando Torres
Fernando Torres memang tidak pindah ke rival abadi Liverpool seperti Everton ataupun Manchester United, tapi dia cukup melukai hati para penggemar Liverpool dengan kepindahannya ke Chelsea pada pertengahan musim yang buruk yang sedang di hadapi Liverpool.
6.      Michael Owen
Tak seperti Torres, Michael Owen memang melakukan kepindahan ke rival abadi mantan klubnya hanya saja tidak secara langsung. Setelah mencetak dirinya sebagai legenda Liverpool pda akhir 90an dan awal 2000an, Owen pindah dari NewCastle menuju Manchester United pada tahun 2009, dan membuat seluruh fans Liverpool menghujat mantan pemain yang berjulukan “Golden Boys” mereka.
7.      Luis Figo
Sungguh disayangkan bahwa salah satu pemain terbaik dunia sepajang masa dan seorang professional sejati harus diberi label “PENGHIANAT”.
Kepindahan Luis Figo ke Real Madrid merupakan hal yang kontroversial, karena pada saat itu ia merupakan pemain yang sangat dicintai oleh para fans Barcelona selama berseragam Barcelona, dan telah memenagkan beberapa gelar bersama Barca. Tiga tahun setelah kepindahannya dari Barcelona, Figo masih sering dihujat, bahkan yang paling parah ia pernah dilempari kepala babi.

Itulah beberapa kepindahan pemain yang menjadi kontroversial yang dijuluki penghianat oleh para fans mantan klubnya.  Semoga dapat bermanfaat dan menjadi pelajaran bahwa kesetiaan tidak dapat di hargai dengan uang sebanyak apapun. J